PEMANFAATAN PEKTIN KULIT NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLUS) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM CU (II)
DOI:
https://doi.org/10.22487/me.v16i2.741Keywords:
Pectin, jackfruit peels, extraction, adsorption, atomic absorption spectrophotometer (aas), copperAbstract
One method to reduce levels of heavy metals from the waters is adsorption method by utilizing organic waste such as jackfruit peels. This research aims to utilize jackfruit peels pectin (Artocarpus Heterophyllus) as Cu (II) metal adsorbent the first to extract with 5% citric acid solvent for 120 minutes and characterize pectin from jackfruit peels as well measure the optimum contact time required pectin to adsorb Cu (II) metal with variations in time for 1, 2, 3 hours. The results showed the characterization pectin from jackfruit peels obtained was a yield of 9.9%, ash content 4.04%, moisture content 8%, equivalent weight 641.026 mg, methoxyl content 6.82%, galacturonic acid 45.76%, and the optimum contact time required pectin to adsorb Cu (II) metal, which is 2 hours with the precentage of absorption is 82,80%.
References
Alifaturrahma, P., & Hendriyanto, O.C. (2016). Pemanfaatan Kulit Pisang Kapok Sebagai Adsorben Untuk Menyisihkan Logam Cu. Jurnal ilmiah teknik lingkungan. 8(2).
Apriliani, A. (2010). Pemanfaatan Arang Ampas Tebu Sebagai Adsorben Ion Logam Cd, Cr, Cu dan Pb dalam Air Limbah. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah. Tidak Dipublikasikan.
Dennis, E. (2017). Pemanfaatan Biji Buah Nangka (Artocarpus Heterophyllus) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Susu Nabati Dengan Penambahan Perisa Jahe (Zingiber officinale rocs.). Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Tidak Dipublikasikan.
Farah, R. D., Amalia, V., Prabowo, E. H., & Rohmatulloh, Y. (2017). Adsorpsi Ion Tembaga(II) Dalam Air Dengan Serbuk Tulang Ikan Gurame (Osphronemus gourami lac). Al-Kimiya. 4(2) : 105 – 112.
Fatmi, D., & Putra, B.H. (2018). Studi Efektifitas Limbah Kulit Pisang (Musa acuminate) Sebagai Biosorben Logam Berat Seng (Zn). Menara ilmu. 12(9).
Febriyanti, Y. (2017). Ekstraksi dan karaklterisasi pektin dari kulit buah kluwih (Artocarpus camansi blanco). Skripsi. Palu : Universitas Tadulako.
Febriyanti, Y., Razak, A,R., & Sumarni, N.K. (2018). Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin Dari Kulit Buah Kluwih (Arocarpus camansi blanco). Kovalen. 4(1).
Handayani, A. W. (2010). Penggunaan Selulosa Daun Nanas Sebagai Adsorben Logam Berat Cd (II). Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Tidak Dipublikasikan.
Hariyati, M. N. (2006). Ekstraksi dan Karakteristik Pektin Dari Limbah Proses Pengelolahan Jeruk Pontianak (Citrus nobilus var mierocarpa). Skripsi. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Ina, A.T., Yulianti, L.I.M., & Pranata, F.S. (2014). Pemanfaatan Pektin Kulit Buah Jeruk Siam (Citrus nobilus var. microcarpa) Sebagai Adsorben Logam Tembaga (Cu). Skripsi. Yogyakarta : universitas atmajaya Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan.
Injilauddin, A.S., Lutfi, M., & Nugroho, W.A. (2015). Pengaruh Suhu dan Waktu Pada Proses Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Nangka (Artocarpus heterophyllus). Jurnal keteknikan pertanian tropis dan biosistem. 3(3).
IPPA (International Pectins Procedures Association). (2002). What is Pectin. http://www.ippa.info/history_of_pektin.htm. Diakses pada tanggal 02 Juni 2020.
Kurniasari, L., Riwayati, I., & Suwardiyono. (2012). Pektin Sebagai Alternatif Bahan Baku Biosorben Logam Berat. Momentum. 2(1).
Lelifajri. (2010). Adsorpsi Ion Logam Cu (II) Menggunakan Lignin Dari Limbah Serbuk Kayu Gergaji. Jurnal Rekayasa Kimia dan lingkungan. 7(3) : 126 – 129.
Madjaga, B. H., Nurhaeni., & Ruslan. (2017). Optimalisasi Ekstrak Pektin dari Kulit Buah Sukun (Artocarpus Altillis). Kovalen. 3(2) : 158 – 162.
Maulidiyah, Halimatussadiyah, Fitri,S., Nurdin, M., & Ansharullah. (2014). Isolasi Pektin dari Kulit Buah Kakao (Theobromo cacao l.) dan Uji Daya Serapnya Terhadap Logam Tembaga (Cu) dan Logam Seng (Zn). Jurnal agroteknos. 4(2) : 113 – 119.
Megawati & Muchsunah, E. L. (2016). Ekstraksi Pektin dari Kulit Pisang Kapok (Musa Paradisiaca) Menggunakan Pelarut HCl Sebagai Edible Film. Jurnal bahan alam terbuka. 5(1) : 14-21.
Najeyah. (2016). Pemanfaatan Pektin dari Kulit Buah Kakao (Theobroma cacoa L.) Sebagai Pembentuk Gel. Skripsi. Palu : Universitas Tadulako.
Ningsih, D. A., Said, I., & Ningsih, P. (2016). Adsorpsi Logam Timbal (Pb) Dari Larutannya Dengan Menggunakan Adsorben Dari Tongkol Jagung. Jurnal akademika kimia. 5(2) : 55-60.
Nurmila., Nurhaeni., & Ridhay, A. (2019). Ekstraksi Dan Karakteristik Pektin Dari Kulit Buah Mangga Harumanis (Mangifera indica l.) Berdasarkan Variasi Suhu Dan Waktu. Kovalen. 5(1) : 58-67.
Nurviani, N., Bahri, S., & Sumarni, N. K. (2014). Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin Kulit Buah Papaya (Carica papaya l.) Varietas Cibinong, Jingo dan Semangka. Narutal science : journal of science and technology. 3(3).
Pongenda, R.C., Napitupulu, M., & Walanda, D.K. (2015). Biocharcoal dari Biji Salak (Salacca edulis) Sebagai Adsorben Terhadap Kromium. Jurnal akademika Kimia. 4(2) : 84-90.
Prabandari, A. (2008). Komparasi Uji Karbohidrat Pada Produk Olahan Makanan dari Tepung Terigu dan Tepung Biji Nangka. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tidak Dipublikasikan.
Prasetyowati, Sari, K.P., & Pesantri, H. (2009). Ekstraksi Dari Kulit Mangga. Jurnal teknik kimia. 16(4).
Pratiwi, W. (2014). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiacal formatypita) Sebagai Biosorben Logam Merkuri (Hg). Skripsi. Palu : Universitas Tadulako.
Putra, I.N.K. (2010). Optimasi Proses Ekstraksi Pektin Dami Buah Nangka. Agritech. 30(3).
Putri, M. P., Lukis, P. A., & Mawarni, L. P. (2020). Isolation and Characterization Of Pectin From Waste Of “Raja Nangka” Banana Peels (Musa acuminata) (AAA cv). EduChemia. 5(1).
Santi., Tiwow, V.M.A., & Gonggo, S.T. (2017). Analisis Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) dalam Air Laut dan Sedimen Di perairan Pantai Loli Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala. Jurnal akademika Kimia. 6(4) : 241 – 246.
Satriani, D., Ningsih, P., & Ratman. (2016). Serbuk Dari Limbah Cangkang Telur Ayam Ras Sebagai Adsorben Terhadap Logam Timbal (Pb). Jurnal akademika kimia. 5(3) : 103 – 108.
Setiawan, I.K.A. (2018). Biocharcoal dari Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum l.) Sebagai Adsorben Zink dan Tembaga. Jurnal Akademika kimia. 7(4) : 193-199.
Sofiana, H., Triaswuri, K., & Sasongko, S.B. (2012). Pengambilan Pektin dari Kulit Papaya Dengan Cara Ekstraksi. Jurnal teknologi kimia dan industri. 1(1) : 482 – 486.
Suarsa, I. W. (2016). Adsorbsi Logam Berat Pb (II), Cr (VI), Zn (II), Cd (II), Cu (II), dan Ni (II) dengan Abu Sekam Padi. Skripsi. Denpasar : Universitas Udayana. Tidak Dipublikasikan
Sulihono, A. (2012). Pengaruh waktu, temperatur, dan jenis pelarut terhadap ekstraksi pektin dari kulit jeruk bali (Citrus maxima). Jurnal teknik kimia. 4(18).
Virk B, Sogi DS. (2004). Extraction and Characterization of Pectin from Apple (Malus pumila cv amri) Peel Waste. International journal food prop. 7(3). pp. 1-11
Yati, K., Ladeska, V., & Wirman, A, P. (2017). Isolasi Pektin dari Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) dan Pemanfaatannya Sebagai Pengikat pada Sedian Pasta Gigi. Median farmasi. 14(1) : 1-16.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Khusnul Khotima, Tri Santoso
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Media Eksakta agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.