PROSPEK PENGEMBANGAN VAKSIN SCHISTOMIASIS DI INDONESIA
Keywords:
Protein imunogenik, kandidat vaksin, SchistosomiasisAbstract
Indonesia merupakan daerah endemis schistosomiasis yang disebabkan oleh cacing Schistosoma japonicum. Sampai saat ini, pengendalian penyakit ini masih mengandalkan agroengineering dan pengobatan masal menggunakan Praziquantel (PZQ). Penggunaan metode dan pengobatan tersebut cukup berhasil, namun pengobatan tersebut dapat menimbulkan resistensi dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu, diperlukan alternatif lain untuk pengendalian schistosomiasis yang relatif aman, yaitu dengan vaksinasi. Dalam makalah ini, dibahas tentang beberapa penelitian kandidat vaksin anti schistosomiasis dan penelitian yang dtelah dilakukan penulis dalam mengembangkan kandidat vaksin anti schistosoma khususnya di Indonesia (Lindu dan Napu). Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa beberapa protein dengan berat molekul tertentu berpotensi dijadikan kandidat vaksin seperti: S. mansoni 23-kDa antigen (Sm-23), Paramyosin protein myofibrillar 97 kDa, Cercarial elastase (CE) 26-37 kDa, Serin Protease Inhibitor (Serpin) 89 kDa dan Protein serkaria dengan berat molekul 30 kDa dan 50 kDa bersifat imunogenik. Dengan ditemukannya beberapa protein tersebut memungkinkan untuk mendapatkan vaksin yang dapat digunakan untuk pengobatan schistosomiasis dimasa akan datang.
Published
Issue
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.