Analysis of Vitamin C in Kecombrang (Etlingera elatior)
DOI:
https://doi.org/10.22487/j24775185.2019.v8.i4.pp214-217Keywords:
Iodimetry, vitamin C, flower kecombrangAbstract
Flower kecombrang contains nutrient that are beneficial to the community's nutritional improvement one of vitamin C is needed by the body and as a source of antioxidants. This study aims to determine the levels of vitamin C in flower buds and blooms. Analysis of vitamin C levels in the sample was performed by titration of the iodimetric method. The results of analysis, obtained levels of vitamin C in buds kecombrang flowers were 26.40 mg/100 g and the bloom was 44.26 mg/100 g. The data above showed that vitamin C levels in flower kecombrang increased based on the level of maturity.
References
Angin, M. I. B. P. (2015). Karakterisasi senyawa kimia dan uji aktivitas antibakteri minyak atsiri bunga kecombrang (Etlingera elatior) yang di isolasi dengan destilasi stahl. Agrica Ekstensia, 9(1), 27-33.
Chan, E. W. C., Lim, Y. Y., & Omar, M. (2007). Antioxidant and antibacterial activity of leaves of etlingera species (Zingiberaceae) in Peninsular Malaysia. Food Chemistry, 104,(4) 1586-1593.
Cresna, Napitupulu, M., & Ratman. (2014). Analisis vitamin C pada buah pepaya, sirsak, srikaya dan langsat yang tumbuh di Kabupaten Donggala. Jurnal Akademika Kimia, 3(3), 121-128.
Harjadi, W. 1993. Ilmu kimia analitik dasar. Jakarta: Erlangga.
Jaafar, F. M., Osman, C. P., Ismail, N. H., & Awang, K. (2007). Analysis of essential oils of leaves, stems, flowers, and rhizomes of etlingera elatior (Jack) R. M. Smith. The Malaysian Journal of Analytical Sciences, 11(1), 269-273.
Khomson, A. (2010). Pangan dan gizi untuk kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Khopkar, S. M. 2008. Konsep dasar kimia analitik. Jakarta: UI-Press.
Kurniasih, D. (2010). Kajian kandungan senyawa karotenoid, antosianin, dan asam askorbat pada sayuran indigenous Jawa Barat, Bogor.
Megawati, & Ulinuha, A. Y. (2015). Ekstraksi pektin kulit buah naga (Dragon Fruit) dan aplikasinya sebagai edible film. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 4(1), 16-23.
Naufalin, R., Jenie, B. S. L., Kusnandar, F., Sudarwanto, M., & Herastuti. (2005). Aktivitas antibakteri ekstrak bunga kecombrang terhadap bakteri patogen dan perusak pangan. Jurnal Teknotan dan Industri Pangan, 16(2), 119-125.
Ningtyas, R. (2010). Uji antioksidan dan antibakteri ekstrak air daun kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) sebagai pengawet alami terhadap Escherichiscoli dan Staphylococcus aureus. Skripsi Tidak Diterbitkan. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ofika, M., Rahman, N., & Said, I. (2015). Analisis kadar vitamin C mangga gadung (Mangifera sp) dan mangga golek (Mangifera indica L) berdasarkan tingkat kematangan dengan menggunakan metode iodimetri. Jurnal Akademika Kimia, 4(1), 33-37.
Puspitasari, I. (2009). Daya antioksidan vitamin C buah tomat yang beredar dipasar manonda berdasarkan lama penyimpanan. Skripsi. Palu: Universitas Tadulako
Risnayanti, Sabang, S. M., & Ratman. (2015). Analisis perbedaan kadar vitamin C buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan buah naga putih (Hylocereus undatus) yang tumbuh di Desa Kolono Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Akademika Kimia, 4(2), 91-96.
Saati, E. A. (2010). Identifikasi dan uji kualitas pigmen kulit buah naga merah pada beberapa umur simpan dengan perbedaan jenis pelarut. Jurnal Gamma, 6(1), 25-34.
Sukandar, D., Radiastuti, N., Jayanegara, I., & Hudaya, A. (2010). Karakterisasi senyawa aktif antibakteri ekstrak Air bunga kecombrang (Etlingera elatior) sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal Kimia Valensi, 2(1), 333-339.
Youngson, R. (2005). Antioksidan manfaat vitamin C dan E bagi kesehatan. Jakarta: Gramedia EGC.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Author

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.