PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 10 PALU
Keywords:
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS), Hasil Belajar, Persamaan Linear Satu VariabelAbstract
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh deskripsi tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) pada materi persamaan linear satu variabel untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIE SMP Negeri 10 Palu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIE SMP Negeri 10 Palu yang berjumlah 18 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Rancangan penelitian yang dilakukan mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat komponen, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, dan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, wawancara, catatan lapangan, serta data hasil tes awal dan data hasil tes akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS hasil belajar siswa pada materi persamaan linear satu variabel meningkat sesuai kriteria keberhasilan tindakan, dengan mengikuti fase-fase model pembelajaran kooperatif tipe TSTS yaitu: (1) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada materi persamaan linear satu variabel dan memotivasi siswa agar lebih semangat belajar, (2) menyajikan informasi kepada siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, (3) mengorganisasikan siswa dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari 4-5 orang, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar dan mengontrol siswa mengerjakan LKPD, (5) evaluasi siswa dengan mengarahkan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok dan membuat kesimpulan pelajaran, (6) memberikan penghargaan terhadap kelompok. Persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 52,94% sedangkan persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus II mengalami peningkatannya itu sebesar 81,25%.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Author
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.