Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Budidaya Udang Di Desa Sarjo Kecamatan Sarjo Kabupaten Pasangkayu
Keywords:
Kondisi Kehidupan, Sosial Ekonomi, Budidaya UdangAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil wilayah budidaya udang dan kehidupan sosial ekonomi pembudidaya udang di Desa Sarjo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu pembudidaya udang yang berjumlah enam orang dan dipilih teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi serta data yang dihasilkan dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Profil wilayah budidaya udang di Desa Sarjo menunjukan potensi yang sangat besar sebagai sumber pendapatan desa seperti, pemanfaatan kawasan pesisir untuk lahan budidaya udang mengalami peningkatan, dukungan kondisi lingkungan sangat baik, kontribusi 20 persen setiap PT wajib dikeluarkan dalam satu kali periode produksi untuk pemerintah desa, dan tingkat pendapatan pembudidaya relatif cukup dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. (2) Kehidupan sosial ekonomi pembudidaya udang di Desa Sarjo secara keseluruhan telah berpendidikan SLTA, dengan penguasaan lahan hak pakai, memiliki jenis rumah tinggal semi permanen, dengan tingkat pendapatan berkisar antara Rp 1.200.000 sampai Rp 1.850.000 sehingga relatif memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Para pembudidaya memiliki hubungan yang baik dengan pembudidaya lainnya dalam hal menjaga interaksi sosialnya.
This research aims at describing the profile of the shrimp cultivation area and the socio-economic life of shrimp farmers in Sarjo Village. This is qualitative research using a descriptive approach. The research subjects were six shrimp cultivators. The samples were selected through the purposive sampling technique. The data were collected through observation, interviews, and documentation. The data obtained were analyzed using data reduction techniques, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that: (1) the profile of the shrimp farming area in Sarjo Village shows a very large potential as a source of village income such as the use of coastal areas for shrimp farming has increased, support for environmental conditions is very good, a contribution of 20 percent of each PT must be issued in one production period for the village government, and the cultivator’s income level is relatively sufficient to support family life needs. (2) The socio-economic life of shrimp farmers in Sarjo Village as a whole has high school education, tenure of land use rights, has semi-permanent housing types, with income levels ranging from 1,200,000 rupiahs to 1,850,000 rupiahs so that it is relative meets family needs. The cultivators have good relationships with other cultivators in terms of maintaining their social interactions.
References
Anonim. (2003). Litopenaeus Vannamei Sebagai Alternatif Budidaya Udang Saat Ini. PT Central Proteinaprima (Charoen Pokphand Group) Surabaya, 16 hlm.
Anonim. (2006). Laporan Statistik Perikanan Sulawesi Selatan. Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Sulawesi Selatan, Makassar.
Miles, Matthew dan Michael Huberman. (2007). Analisis data Kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Poernomo, A. (1988). Paket teknologi tanah masam di tambak. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 4(4):100-103.
Sudjarwo, (2001). Metodologi Penelitian Sosial. Bandar Lampung: Mandar Maju
Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sukarman. (1990). Potensi sumberdaya perikanan pantai Kabupaten Mamuju. Dalam: Cholik, F., M.J.R. Yakob, Rosmiati, A. Mustafa, H. Pramana dan A.M. Pirzan (eds.). Presiding Temu Karya Ilmiah Potensi Sumberdaya Perikanan Pantai Sulawesi Selatan. Balai Penelitian Budidaya Pantai, Maros. him. 99-104.