Kondisi Sosial Ekonomi Buruh Tambang Nikel Di Desa Tuntung Kecamatan Bunta Kabupaten Banggai
Keywords:
Buruh Tambang, Kondisi Sosial Ekonomi, Dampak Aktivitas PertambanganAbstract
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menjelaskan kondisi sosial ekonomi buruh tambang nikel di Desa Tuntung, (2) Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan dari aktivitas pertambangan nikel dari aspek ekologi, aspek sosial dan ekonomi di Desa Tuntung maupun desa sekitar kawasan pertambangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara,dan dokumentasi. Penentuan objek penelitian menggunakan metode purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah informan sebagai buruh tambang nikel di Desa tuntung. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/ verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi buruh tambang nikel di Desa Tuntung tergolong tinggi dengan menggunakan pengukuran empat indikator yaitu, indikator pendidikan, indikator pendapatan, jenis rumah tinggal dan kekayaan yang dimiliki. Dampak positif perusahaan tambang nikel di Desa Tuntung yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, meningkatkan perekonomian serta mengurangi angka pengangguran. Dampak negatif yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan di desa Tuntung yaitu hutan gundul, vegetasi penutup lahan sekitar daerah pertambangan menjadi rusak, jalan umum tertutupi tanah sisa angkutan, longsor serta udara disekitar daerah pertambangan tercemar akibat aktivitas pertambangan tersebut.
References
Basuki. (2007). Pengelolaan Keuangan Daerah (I). Kreasi Kencana. Yogyakarta.
Mamik. (2015). Metodologi Kualitatif. Zifatama Publisher. Sidoarjo.
Rosmika, R. G. (2014). Pengaruh Penambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. Respository UPI. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.